Halaman

Senin, 13 Januari 2014

Pengertian Sosialisasi

Brim (Brice, 1994) mendefinisikan sosialisasi sebagai proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, kemampuan dan dasar yang membuat mereka mampu atau tidak mampu menjadi anggota dari suatu kelompok. Pengertian ini memandang sosialisasi sebagai suatu proses belajar di mana individu belajar dan mendapatkan nilai dari kelompok-kelompok yang dimasukinya. Zigler dan Child (Brice, 1994) mendefinisikan sosialisasi sebagai  keseluruhan proses di mana individu mengembangkan, melalui proses transaksi dengan orang  lain, bentuk-bentuk khusus dari perilaku dan pengalaman yang berhubungan  dengan sosialnya. Pengertian ini menekankan pada hubungan dengan orang lain dalam pembentukan sosialisasi bukan hanya pada proses perkembangan saja. Sosialisasi merupakan suatu proses dari perkembangan individu yaitu disposisi perilaku dan hubungan dengan orang lain, bukan hanya keluarga tetapi juga semua orang yang bertransaksi dengan orang tersebut. Child (Sylva dan Lunt, 1998) mendefinisikan sosialisasi sebagai keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang dilahirkan dengan perilaku aktual yang jauh lebih sempit jangkauan-jangkauan mengenai yang biasa dan yang diterima menurut norma kelompoknya. Mussen, et.al (1994) mendefinisikan sosialisasi sebagai proses yang digunakan anak untuk mempelajari standar, nilai,perilaku yang diharapkan kebudayaan atau lingkungan masyarakat mereka.  Chaplin (2002), mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses mempelajari kebiasaan, cara hidup dan adat istiadat masyarakat tertentu. Hurlock (1998), mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seseorang memperoleh kemampuan sosial untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial. Kemampuan sosial ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan sosial anak. Hetherington &  Parke (1999) mendefinisikan sosialisasi sebagai  suatu proses pembentukan standar individu tentang keterampilan, dorongan sikap dan perilaku agar dapat berjalan sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Pembentukan standar individu tersebut didapatkan dari orangtua sejak dari lahir sampai dewasa. Sosialisasi merupakan suatu proses sepanjang hidup sejak dari lahir sampai akhir hidup. Papalia (2003) mendefinisikan sosialisasi sebagai proses mengembangkan kebiasaan, nilai-nilai, perilaku dan motif untuk dapat menjadi anggota masyarakat. Proses tersebut bermula dari keluarga sebagai tempat anak melakukan kontak pertama dan berkembang terus selama kehidupan anak. Pengertian ini juga mencakup mengenai proses transaksi dengan orang lain dalam lingkungan sekolah, maupun dengan teman sebayanya. Sosialisasi bergantung pada proses internalisasi standar-standar sosial yang berlaku dalam kelompok. Anak-anak menerima standar sosial tersebut atau tidak tergantung pada rasa aman yang dirasakan oleh anak tersebut di dalam kelompoknya (Papalia, 2003).  Ambron (Yusuf, 2005) mendefinisikan  sosialisasi sebagai suatu proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian social sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar