Brim (Brice, 1994) mendefinisikan sosialisasi sebagai proses di mana
seseorang memperoleh pengetahuan, kemampuan dan dasar yang membuat mereka mampu
atau tidak mampu menjadi anggota dari suatu kelompok. Pengertian ini memandang
sosialisasi sebagai suatu proses belajar di mana individu belajar dan
mendapatkan nilai dari kelompok-kelompok yang dimasukinya. Zigler dan Child (Brice,
1994) mendefinisikan sosialisasi sebagai keseluruhan proses di mana individu
mengembangkan, melalui proses transaksi dengan orang lain, bentuk-bentuk khusus dari perilaku dan
pengalaman yang berhubungan dengan
sosialnya. Pengertian ini menekankan pada hubungan dengan orang lain dalam
pembentukan sosialisasi bukan hanya pada proses perkembangan saja. Sosialisasi
merupakan suatu proses dari perkembangan individu yaitu disposisi perilaku dan
hubungan dengan orang lain, bukan hanya keluarga tetapi juga semua orang yang
bertransaksi dengan orang tersebut. Child (Sylva dan Lunt, 1998) mendefinisikan
sosialisasi sebagai keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang dilahirkan
dengan perilaku aktual yang jauh lebih sempit jangkauan-jangkauan mengenai yang
biasa dan yang diterima menurut norma kelompoknya. Mussen, et.al (1994)
mendefinisikan sosialisasi sebagai proses yang digunakan anak untuk mempelajari
standar, nilai,perilaku yang diharapkan kebudayaan atau lingkungan masyarakat mereka.
Chaplin (2002), mendefinisikan sosialisasi
sebagai suatu proses mempelajari kebiasaan, cara hidup dan adat istiadat
masyarakat tertentu. Hurlock (1998), mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu
proses di mana seseorang memperoleh kemampuan sosial untuk dapat menyesuaikan
diri dengan tuntutan sosial. Kemampuan sosial ini sangat erat kaitannya dengan
perkembangan sosial anak. Hetherington & Parke (1999) mendefinisikan sosialisasi sebagai
suatu proses pembentukan standar
individu tentang keterampilan, dorongan sikap dan perilaku agar dapat berjalan
sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Pembentukan standar individu
tersebut didapatkan dari orangtua sejak dari lahir sampai dewasa. Sosialisasi
merupakan suatu proses sepanjang hidup sejak dari lahir sampai akhir hidup. Papalia
(2003) mendefinisikan sosialisasi sebagai proses mengembangkan kebiasaan,
nilai-nilai, perilaku dan motif untuk dapat menjadi anggota masyarakat. Proses
tersebut bermula dari keluarga sebagai tempat anak melakukan kontak pertama dan
berkembang terus selama kehidupan anak. Pengertian ini juga mencakup mengenai
proses transaksi dengan orang lain dalam lingkungan sekolah, maupun dengan
teman sebayanya. Sosialisasi bergantung pada proses internalisasi
standar-standar sosial yang berlaku dalam kelompok. Anak-anak menerima standar
sosial tersebut atau tidak tergantung pada rasa aman yang dirasakan oleh anak
tersebut di dalam kelompoknya (Papalia, 2003). Ambron (Yusuf, 2005) mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses belajar yang
membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian social sehingga dapat menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar